Anda sudah memiliki rumah ? Atau Anda ingin menambah rumah untuk
investasi. Semoga tulisan ini bisa membantu Anda.
Saudara, tahukah Anda apa pembelian terbesar atau termahal dalam hidup
Anda ? ya… RUMAH. Rumah adalah pembelian terbesar dan termahal
sebagain besar orang. Sayangnya, pembelian termahal ini sering
menjerumuskan orang pada kesulitan financial, dan penyesalan
Bagaimana langkah membeli rumah idaman sekaligus bisa menjadi
investasi masa depan Anda ?
1. Tentukan Sedetail Mungkin Rumah Impian Anda
Langkah pertama untuk mendapatkan rumah idaman adalah menentukan
dahulu rumah seperti apa yang benar-benar Anda impikan. Tulis dan
gambar sedetail-detailnya rumah idaman Anda. Dan yakini bahwa Anda
akan bisa membelinya. Lihat sesering mungkin tulisan dan gambar
tersebut. Tujuannya agar mimpi Anda itu masuk ke otak bawah sadar
Anda. Dan semua peluang yang Anda impikan terbuka lebar.
Ini saya praktekkan. Dan ternyata rumah yang saya dapatkan tidak jauh
beda dengan yang dulu saya tulis. Ini sebenarnya adalah pemberdayaan
potensi otak kita. Jika kita sudah mensetting otak seperti itu, maka
kita akan dengan mudah menemukan hal-hal yang kita inginkan
Kadang jika Anda menerapkan hal ini, Anda akan secara tidak sadar
suatu saat mencapai impian Anda. Padahal Anda sudah melupakan tulisan
dan gambar tadi.
Karena itu, alangkah baiknya jika yang Anda tulis dan gambar benar-
benar rumah impian Anda. Bukan asal-asalan. Saya yakin, saat menulis
dan menggambar, masing-masing orang akan memiliki criteria yang
berbeda. Hal itu biasanya tergantung kondisi financial saat ini. Tapi,
sebaiknya rumah impian Anda itu benar-benar yang Anda impikan di masa
depan. Dan bukan rumah yang sesuai dengan kondisi financial saat ini
2. Tentukan Kapan Memilikinya
Setelah Anda menulis dan menggambar detail rumah impian Anda, tentukan
juga kapan Anda memilikinya. Tujuannya agar Anda memiliki target yang
jelas. Tanpa target, otak Anda tidak akan bekerja dengan baik.
Peluang-peluang disekeliling Anda tidak akan pernah Anda hiraukan
Karena itu, tentukan tanggal berapa dan tahun berapa Anda bisa
memiliki rumah itu. Boleh jadi target Anda meleset, tapi biasanya
tidak jauh dari target yang sudah Anda tetapkan
3. Rencanakan Cara Pembayaran
Selanjutnya, Anda harus menentukan rencana pembayaran dari rumah yang
Anda impikan tadi. Akan dibayar tunai atau mencicil (misalnya KPR).
Tidak masalah berapapun penghasilan Anda saat ini atau apapun profesi
Anda saat ini. Setidaknya Anda punya rencana pembayaran
Jika rencara Anda dalam waktu dekat, maka persiapan Anda tentu harus
sudah jelas. Jika tunai, apakah uangnya sudah mencukupi ? Jika KPR,
apakah Anda sudah mampu membayar angsuran bulanannya ?
Jika rencana Anda untuk jangka panjang, mulai saat ini Anda bisa
mengatur hidup Anda agar rencana Anda bisa terwujud. Termasuk
meningkatkan imcome Anda
4. Lihat sebanyak Mungkin rumah
Jika uang Anda masih terbatas, wajib hukumnya menjalankan hal ini.
Lihatlah rumah yang dijual sebanyak mungkin. Sediakan waktu untuk
melihat minimal 50 rumah sebagai pembanding. Bahkan ada yang
menetapkan sampai 100 rumah harus dilihat. Tujuannya adalah agar Anda
memiliki pembanding dan “pikiran Anda terbuka”
Diantara puluhan atau ratusan rumah yang Anda lihat itu, setidaknya
ada beberapa rumah yang cocok dengan keinginnan Anda.
Banyak orang yang membeli rumah tidak memiliki pembanding. Ia membeli
misalnya ditawari saudara, lokasi dekat rumah, dan sebagainya. Jangan
Anda melakukan hal ini.Jika istri Anda membeli sayur saja
membandingkan harga, apalagi membeli rumah. Jika tujuan membeli rumah
juga untuk investasi, HARAM HUKUMnya tidak melihat-lihat rumah
pembanding
5. Agar investasi cepat meningkat
Rumah bisa menjadi sarana investasi yang hebat. Tapi jika salah
memilih, rumah bisa menghabiskan uang Anda. Karena itu, agar rumah
Anda bisa menjadi investasi yang luar biasa, ada beberapa hal yang
harus Anda perhatikan
Cari yang nilainya di bawah harga pasar
Cari penjual yang sangat membutuhkan uang. Misalnya banyak utang,
cerai, akan hajatan, akan pindah ke luar daerah, dan sebagainya
Pilih lokasi yang bagus, misalnya pinggir jalan, mobil bisa lewat dua
arah (jalan lebar), bukan daerah bencana, dekat fasilitas umum, ada
rencana tata kota yang menguntungkan, lokasi bisnis, dan sebagainya
Pembayaran bisa dicicil tanpa bunga. Ini sangat menguntungkan bagi
Anda
6. Jangan Emosional
Jangan mudah emosional saat melihat rumah bagus. Biasa sajalah. Mudah
kok mempercatik rumah. Boleh jadi rumah bagus tersebut karena ia hanya
memiliki sebuah taman mungil yang murah, kolam kecil yang murah, cat
tembok yang murah, ataupun hiasan dinding yang murah
Saat Anda sudah emosional tertarik dengan sebuah rumah, biasanya Anda
tidak akan bisa berpikir rasional tentang harga. Ingat, Anda membeli
rumah juga untuk investasi bukan ?
Jangan hiraukan penjual yang memuji-muji sendiri rumahnya. Kasih tahu
juga istri/suami Anda jangan ‘bernafsu’ dengan rumah itu
7. Lihat Surat-Surat
Membeli rumah bukan seperti membeli baju. Anda tidak cukup hanya
melihat tampilan fisik rumah tersebut. Lihat juga surat-surat rumah.
Apakah suratnya ada atau tidak? Apa jenis suratnya ?
Kalau saya pribadi, lebih memililih rumah yang sudah ada surat SHM
(Sertifikat Hak Milik). Dibeberapa kota, seperti Surabaya dan Jakarta
bisa juga SHGB (Sertifikat Hak Guna Bangun) yang bisa ditingkatkan
menjadi SHM. Didesa, biasanya sertifikat masih berupa Akta Jual Beli,
petok, dan sebagainya
Untuk keamanan, Anda harus meminta copy surat. Jika Anda benar-benar
serius ingin membeli rumah tersebut, Anda bisa membawa copy surat
untuk ditanyakan bermasalah apa tidak ke notaries. Kalau di desa, bisa
di perangkat desa.
Lain kali, saya akan tulis beberap jenis sertifikat hak kepemilikan
rumah
8. Hitung Nilai Rumah dan tanah
Sebelum melakukan penawaran, Anda harus tahu nilai sebenarnya rumah
tersebut. Caranya adalah dengan menghitung nilai bangunan dan tanah
dengan berpedoman pada harga di sekitarnya. Carilah informasi harga
tanah di sekitar rumah tersebut. Cari juga nilai bangunan dengan
bertanya kepada pak Tukang atau kontraktor, berapa harga per meternya
Bangunan rumahpun kualitasnya bermacam-macam. Lihat kualitas semen
temboknya dengan memukul tembok, lihat kayu dan ubinnya, dan
sebagainya
Jika Anda sudah mendapatkan data, Anda bisa menghitung nilai rumah dan
bangunan dengan mudah. Dan Anda akan tahu, apakah penawaran penjual
lebih tinggi, atau lebih rendah dari nilai pasaran.
Jangan percaya dengan hitungan penjual atau tetangga. Hitung saja
sendiri berdasarkan nilai jual tanah-bangunan sekitar. Hasil hitungan
Anda bisa Anda jadikan pedoman dalam menawar rumah tersebut.
Misalnya saja sebuah rumah di Malang. Luas tanah 100 m2, luas bangunan
36 m2. Bagaimana cara menghitungnya ?
Harga tanah sekitar Rp 100.000/meter, harga bangunan borongan per
meter (kata pak tukang) Rp 1.000.000/meter, maka nilai total tanah dan
bangunan
Nilai tanah : 100 m2 x Rp 100.000 = Rp 10.000.000
Nilai banguan : 36 m2 x Rp 1.000.000 = Rp 36.000.000
Berarti nilai tanah dan bangunan Rp 46.000.000
Boleh jadi penjual rumah akan menawarkan di harga Rp 60 juta. Karena
Anda sudah tahu hitungannnya, maka tawar saja mulai Rp 25-30 juta.
Jangan di atas Rp 46 juta
9. Nego Harga
Setelah Anda tahu nilai pasar tanah-bangunan, kini saatnya melakukan
nogoisasi harga.
Dalam melakukan penawaran, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
Tawarlah jauh di bawah harga pasar misalnya 50 %. Tidak usah malu. Toh
Anda dan dia tidak ada yang dirugikan. Boleh jadi jika orang yang
kepepet utang, tawaran Anda diperhitungkan. Dan mungkin saja di
belinya dahulu jauh di bawah itu.
Hindari deal harga di pertemuan pertama. Ingat, ini pembelian terbesar
Anda. Jangan terburu nafsu ingin segera memilikinya. Jangan hiraukan
rayuan penjual. Lakukan pertemuan berkali-kali, sehingga Andapun bisa
berpikir dengan jernih dan harga bisa turun. Ingat selalu, tidak mudah
menjual rumah. Dan kalau sudah ‘jodoh’ Anda pasti tidak kemana….
10. Minta Perabot, dll
Untuk meningkatkan keuntungan Anda, mintalah perabot atau isi rumah.
Sebagian penjual tidak memperhitungkan nilai perabot. Ia kadang hanya
ingin rumahnya cepat terjual. Lumayan kan, jika Anda bisa mendapatkan
rumah beserta perabotnya yang pasti ada nilainya
11. Jangan Terburu-Buru Memberi DP (Down Payment,Uang Muka)
Inilah kesalahan yang juga sering terjadi. Karena terburu nafsu ingin
segera memiliki rumah idaman, sebagian besar orang buru-buru memberi
DP. Ia tidak memperhitungkan masalah-masalah di kemudian hari. Dan
banyak juga yang memberi DP di bawah tangan (tanpa noratis)
Lakukan pembayaran DP jika :
- Anda sudah deal harga. Jangan memberi DP jika harga belum deal.
Kadang ada orang semacam ini, karena ia takut keduluan pembeli lain.
- Penjual setuju dengan cara pembayaran Anda. Jangan memberi DP jika
Anda belum membicarakan cara pembayaran Anda dan penjual
menyetujuinya. Dikhawatirkan penjual ingin tunai, sementara Anda
bisanya menyicil
- Anda sudah pasti bisa melakukan pembayaran tunai atau KPR. Biasanya
penjual ingin kepastian kapan pembayarannya. Karena itu, saat memberi
DP, pastikan Anda mampu membayar rumah, baik tunai atau KPR
- Dihadapan notaries yang disertai surat perikatan jual beli.
Pembayaran DP di hadapan notaries adalah cara paling aman. Anda bisa
meminta perjanjian sesuai dengan kesepakatan dengan aman
- Jika Anda membayar DP tanpa notaries, bayarlah tanda jadi saja.
Nilainya kalau bisa sangat kecil, yang jika uang itu hangus Anda tidak
keberatan. Saya pernah membayar tanda jadi untuk membeli ruko yang
nilainya hanya 1 % dari nilai beli.
Ingatlah, diluar sana banyak orang yang tega memakan harta orang lain
dengan kejam dan serakah. DP Anda bisa hangus jika tidak hati-hati.
Saya pernah ingin membeli rumah seseorang di Jakarta. Penjual tersebut
menginginkan saya membayar DP 25 juta. Saya diberi waktu 2 minggu
untuk melunasi. Dan selama 2 minggu itu ia bisa menawarkan rumahnya ke
orang lain. Jika saya tidak bisa membayar lunas dalam waktu 2 minggu,
uang saya hangus. Akhirnya, saya tidak jadi beli karena tidak mau
betransaksi dengan orang kejam seperti ini.
Dan jika Anda menemui orang-orang semacam ini, tinggalkan saja. Karena
banyak juga orang-orang baik di luar sana. Terbukti, satu bulan
kemudian saya menemukan penjual yang sabar, tanpa DP, bisa dicicil
lagi, serta rumahnya jauh lebih bagus.
12. Tentukan Cara Pembayaran
Pembayaran pembelian rumah ada banyak jenisnya. Bisa tunai keras,
tunai bertahap, tukar tambah, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), dll.
Bicarakan baik-baik cara pembayaran Anda dengan penjual.
Penjual rumah bermacam-macam tipe orangnya. Dan kebutuhan akan uang
saat itu juga macam-macam. Ada yang rumahnya harus terjual dengan cara
tunai, ada yang bisa dicicil, dan sebagainya
Tentukan dengan jelas di muka cara pembayaran Anda. Dan informasikan
dengan si penjual. Jangan memberi uang muka, sebelum penjual setuju
dengan cara pembayaran Anda
13. Perhitungkan Biaya-Biaya Lain
Biaya-biaya lain yang saya maksud adalah biaya-biaya yang Anda
keluarkan di luar biaya pembelian rumah. Misalnya : biaya
broker/makelar, biaya pajak pembeli, biaya notaries, biaya perbaikan,
Biaya admin KPR, dll
Ini dimaksudkan agar proses transaksi bisa berjalan dengan baik.
Kadang ada orang yang membeli rumah tanpa memperhitungkan biaya ini.
Ia sudah mempersiapkan uang pembelian, sementara tidak mempersiapkan
biaya-biaya lain itu.
14. Pakai Notaris
Notaris adalah mitra utama Anda dalam pembelian rumah. Notaris bisa
mengamankan transaksi Anda dan bisa memberikan pertimbangan terhadap
masalah jual beli. Jangan tinggalkan notaries dalam jual beli rumah
Anda. Ingat jangan samakan jual beli rumah dengan jual beli barang-
barang lain.
15. Jika Beli di Perumahan
Saya pernah membeli rumah di Malang sudah lebih 1 tahun tidak jadi-
jadi. Pengembang selalu banyak janji tapi jarang ditepati. Kualitas
bangunan juga selalu dikurang-kurangi. Nah.. tentu Anda tidak ingin
seperti itu bukan ?
Jika Anda membeli rumah di perumahan ada beberapa hal yang harus Anda
perhatikan :
- Lihat track record pengembang
- Lihat apakah keuangan pengembang kuat apa tidak. Sebab jika tidak,
rumah Anda pembangunannya macet
- Tanyakan penghuni lama Anda tentang segala sesuatunya
- Selidiki status lahan yang akan dibangun, dalam sengketa apa tidak.
16. Berdoa
Pembelian rumah adalah transaksi dan keputusan besar Anda. Selalu
mintalah pertolongan Tuhan agar Anda diberikan yang terbaik. Saya dulu
di awal beberapa kali salah dalam proses transaksi property. Tapi
alhamdulillah semua ada solusi sehingga semua bisa diatasi.
Semoga Anda mendapatkan rumah idaman Anda dan bisa menjadi investasi
Anda di masa yang akan datang… Amiiin
Semoga bermanfaat…